Jumat, 14 Maret 2014

Perbedaan Islam dan Syi'ah



Umat Islam Indonesia perlu waspada dan prihatin, karena kini bermunculan orang-orang yang tidak jelas aqidahnya. Dengan berdalih perdamaian ingin menyatukan Sunni dengan Syiah. Mereka bersuara tanpa dalil yang benar, bahkan bernada membela Syiah, aliran yang dibawa oleh Abdullah bin Saba, seorang Yahudi dari Yaman.

Kini banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Islam (Ahlussunnah Waljamaah) dengan Syiah (Imamiyah Itsna Asyariyah/Ja’fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Mazhab Syafi’i dengan Mazhab Maliki. Padahal ada sejumlah kesesatan dalam keyakinan batil Syiah yang belum mereka ketahui, bagaimanapun juga kesesatan tersebut tidak dapat dihubungkan dengan Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihi wasallam dari Allah Ta’ala. Keyakinan-keyakinan batil yang sangat jauh dari Islam itu ada dalam kitab-kitab induk syi’ah. Sehingga sebenarnya mereka tidak dapat mengelak lagi, kecuali dengan taqiyyah (berdusta model Syiah).

Ketika ribut masalah Sunni dengan Syiah, orang awam berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Lalu mereka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan.

Berikut ini pokok-pokok kesesatan Syiah yang penting untuk dipahami. Semoga manfaat, hingga kita  mampu menjauhi agama sesat itu dan tidak membelanya lagi dengan dalih apapun. Dan kita sama sekali tidak pantas untuk meniru jejak oknum-oknum yang aqidahnya tidak jelas yang membela syiah.



1. Islam:
Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj
Syiah:

Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda: 
a) As-Sholah 
b) As-Shoum 
c) Az-Zakah 
d) Al-Haj 
e) Al-Wilayah

 
2. Islam:
Rukun Iman ada 6 (enam) :
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah:
Rukun Iman Syiah ada 5 (lima):
a) At-Tauhid
b) An-Nubuwwah

c) Al-Imamah 
d) Al-Adlu

e) Al-Ma’ad

3. Islam:
Dua kalimat syahadat
Syiah:
Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

4. Islam:
Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Islam tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah:
Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.

5. Islam:
Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali Radhiallahu anhum
Syiah:
Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka).
 
6. Islam:
Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi.
Syiah:
Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat Ma’’hum, seperti para Nabi.

7. Islam:
Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah:
Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.

8. Islam:
Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul Mu’minin.
Syiah:
Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.

9. Islam:
Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Islam adalah Kutubussittah:
a) Bukhari
b) Muslim
c) Abu Daud
d) Turmudzi
e) Ibnu Majah
f) An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Syiah:
Kitab-kitab Syiah ada empat:
a) Al Kaafi
b) Al Istibshor
c) Man Laa Yahdhuruhu Al Faqih
d) Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).

10. Islam:
Al-Qur’an tetap orisinil
Syiah:Al-Qur’an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).

11. Islam:
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Syiah:
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.

12. Islam:
Aqidah Raj’ah tidak ada dalam ajaran Islam. Raj’ah adalah besok di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Syiah:
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana diceritakan : bahwa nanti di akhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain.
Setelah mereka semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali. Sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Keterangan:
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan dengan Imam Mahdinya Islam, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.

13. Islam:
Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram.
Syiah:
Mut’ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.

14. Islam:
Khamer/arak tidak suci.
Syiah:
Khamer/arak suci.

15. Islam:
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci.
Syiah:
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.

16. Islam:
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Syiah:
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.

17. Islam:
Mengucapkan Amin di akhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.
Syiah:
Mengucapkan Amin di akhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/batal shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).

18. Islam:
Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i.
Syiah:
Shalat jama’ diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapun.

19. Islam:
Shalat Dhuha disunnahkan.
Syiah:
Shalat Dhuha tidak dibenarkan.

(Padahal semua Auliya’ dan salihin melakukan shalat Dhuha).


20. Islam:
Berdusta dilarang dan berdosa.
Syiah:

Berdusta dibolehkan dan tidak berdosa, keyakinan itu disebut dengan Taqiyyah.


Penganut Syiah tidak melaksanakan haji ke Baitullah sebagimana yang dilakukan kaum Muslimin, hajinya orang Syiah adalah mengunjungi kuburan para imam dan melaksanakan Ritual Al-Husainiyyah atau pesta duka di Karbala sebagai tanah suci mereka.

Semoga dapat dipahami benar-benar perbedaan tersebut. Selanjutnya silahkan ente ambil keputusan dan sikap. Walaupun Syiah dengan Muslimin berbeda terlampau sangat jauh, apakah masih ingin mempertahankan Syiah sebagai Muslimin dan Mukminin?
Semoga Allah selalu melindungi kita dari penyesatan orang-orang Syiah dan aqidah sesat lainnya. Amin.



Referensi:
- http://albayyinat.net/jwb5ta.html
- http://nahimunkar.com/10453/apa-saja-kesesartan-syiah-itu/


Yuke Sumeru, Mantan Basis Rock Gong 2000 Kini Hafidz Quran

Yuke Sumeru.

Siapa anak muda pecinta musik Rock Indonesia yang tidak mengetahui Gong 2000? Band yang digawangi oleh Ian Antono dan Ahmad Albar itu merupakan salah satu legenda musik rock di Indonesia. Namun, hingar bingar musik rock itu akhirnya menjadi tidak berarti bagi mantan pemain bas Gong 2000, Yuke Sumeru.

Kini kehidupan Yuke bertolak-belakang dengan masa lalunya yang kental dengan hingar-bingar rock. Ia kini telah menjadi seorang hafidz (penghafal) Al-Qur’an. Kehidupannya berubah drastis setelah meninggalkan musik dan menekuni agama.
“Dulu semua hal bisa saya dapatkan, namun semua tetap kosong dan hambar. Kini kehidupan sederhana dengan harta utama Islam telah membuat saya merasa hidup ini lebih tenang dan lengkap,” jelasnya kepada hidayatullah.com di Bintaro sektor 9 tempat kediamannya. Sabtu (01/09/2012) kemarin.

Yuke juga membuktikan keseriusan hijrahnya dengan kembali bersekolah. Kesuksesan bermusik dan umur yang telah lanjut tidak lantas mematahkan semangatnya.

Selama tujuh tahun kuliah iapun menuntaskan gelar Master of Al Qur’an (MA) di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an di Jakarta.

Demi cintanya pada agama dan ilmu al-Quran, ia harus membatasi pergaulan dengan teman-temanya di masa lalu.

“Saya harus mengganti nomor telpon saya, agar teman-teman musisi tidak bisa menghubungi saya. Saya sadar untuk berubah saya juga harus mengkondusifkan lingkungan pergaulan saya,” jelasnya lagi.

Kini jalan dakwah sudah menjadi pilihannya. Lelaki yang memiliki sebuah usaha bisnis show room modifikasi mobil ini juga menolak menerima bayaran dari setiap aktivitas dakwahnya. Ia mengkritik sikap banyak da’i ditelevisi yang suka memasang tarif mahal dan berlagak seperti artis.

Keresahannya itu juga membuat dia justru fokus pada dakwah di daerah kemiskinan.

Yuke juga berpesan kepada banyak pihak terutama anak muda. Jika kita masih mencampur adukan musik dan agama maka semua itu akan sia-sia. Menurutnya musik adalah sesuatu yang melalaikan. Musik tidak mungkin menjadi alat dalam mengingatkan kita kepada agama, ujarnya.*HidayatullahDotCom.-IMANEE.




Kartosoewirjo: Pahlawan Indonesia yang Digembosi Sejarah

BIRAYANG -- Sekali pun jasad beliau telah tiada dan berusaha dikubur jejaknya oleh pemerintahan Soekarno maupun Soeharto, kini sejarah itu terkuak setelah Fadli Zon membeberkan sejarahnya melalui buku yang berjudul "Hari-hari Terakhir Kartosoewirjo".


Kejadian menarik ternjadi saat diskusi "Hari-hari Terakhir Kartosoewirjo" di TIM, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (05/09/2012). Kala itu, pengamat sejarah Dr Muhammad Iskandar, mengatakan bila tentara DI/TII Kartosoewirjo diklaim tidak berakhlak dan berperilaku kurang Islami. Menurut Muhammad Iskandar banyak perilaku tentara Kartosoewirjo yang jauh dari akhlak Islam. Mulai dari berperilaku arogan kepada masyarakat hingga membuat air kencing disembarang tempat.

Menurut Muhammad Iskandar, tentara Kartosoewirjo dinilai bertindak sangat kejam. “Saya sebagai salah satu penduduk desa saat itu melihat mereka berlaku arogan bahkan sampai ada kiai-kiai yang sering ditodong dan buang air (besar) di sungai,” jelas pakar sejarah dari Universitas Indonesia ini.

Namun pendapat Dr Muhammad Iskandar ini langsung dibantah seorang peserta seminar bernama Yayan. Yayan yang sengaja datang jauh dari Tasikmalaya Jawa Barat menghadiri acara seminar ini karena ia adalah seorang anggota DI/TII. Secara gamblang ia bahkan mengakui bahwa keluarga besarnya adalah keturunan DI/TII.

Dalam bantahannya, Yayan bercerita bahwa perilaku tentara Kartosoewirjo yang disebut Iskandar sesungguhnya bagian dari operasi inteligen.

Menurut Yayan, Suparjo-lah yang menyusupkan banyak orang PKI kedalam tubuh DI/TII. Sejak dari situlah terbangun image penghalalan segala cara. DI/TII pecah menjadi dua di tanah Jawa. DI/TII Kartosoewirjo dan DI/TII dari operasi inteligen Suparjo. Perilaku yang dikatakan bahwa tentara DI/TII tidak berakhlak sebenarnya bukanlah tentara Kartosoewirjo. Semua itu adalah perilaku para penyusup agen Suparjo yang mengaku-ngaku anggota DI/TII.

Menurut Yaya, TNI secara sengaja mengirimkan Danrem Suparjo. Suparjo sendiri orang TNI yang merupakan kader PKI, ia juga terlibat dalam pemberontakan PKI di Indonesia, jelas Yayan.

“Semua itu dilakukan untuk membangun citra buruk mengenai Kartosoewirjo,” tambah Yayan yang sebelumnya juga memaparkan fakta ini di depan peserta seminar.

Penggembosan terhadap Kartosoewirjo itu sendiri dibenarkan oleh Wibisono. Wibisono adalah seorang yang telah bekerja selama 32 tahun pada Badan Inteligen Negara (BIN). Menurut Wibisono, sosok Kartosoewirjo adalah seorang pahlawan Indonesia. Kepentingan Kartosoewirjo mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) adalah aset dari sejarah Indonesia.

Menurut Wibisono, kala itu negara Indonesia sedang lemah. Indonesia barat, tengah dan timur sedang carut marut. Padahal kondisi Belanda saat itu sedang terdesak. Untuk menjaga beberapa kekuatan teritorial dibeberapa titik vital di Indonesia.

Perjanjian Linggarjati, menurut Wibisono membuat daerah Indonesia hanya tersisa Jawa, Madura dan Sumatera. Sedangkan Perjanjian Renville telah membuat teritorial Indonesia di pulau Jawa hanya sebatas Jogyakarta. Untuk menjaga sisa teritorial Indonesia, maka pemerintah Indonesia berpikir untuk mengirim Lukas Kustario untuk menjaga daerah utara. Sedangkan daerah selatan justru dimandatkan ke Kartosoewirjo oleh pemerintah.

Karenanya, cukup aneh bagi Wibisono, tiba-tiba Kartosoewirjo yang banyak jasa distigmakan seorang yang kurang baik oleh sejarah.

“Hati-hati dalam menjelaskan sejarah, seperti Kahar Muzakar, Daud Beureuh hingga Kartosoewirjo semua itu aslinya pejuang (kemerdekaan) semua,” jelas Wibisono di depan forum seminar secara gamblang terbuka.

Bagi Yayan dan Wibisono, pencitraan buruk yang dibangun terhadap Kartosoewirjo adalah fitnah sejarah yang harus diluruskan.

Sarjono Kartosoewirjo, anak terbungsu Kartosoewirjo juga menguatkan pendapat-pendapat tersebut. Menurutnya, seharusnya orang-orang TNI jangan menyebarkan sejarah sepihak. Sejarah juga harus mengizinkan pihak keluarga Kartosoewirjo dan keturunan DI/TII untuk menjelaskan sudut pandang mereka. Terlebih mereka adalah bagian dari pelaku sejarah tersebut. Mereka tidak menulis dalam kepalsuan apalagi dari sebuah tulisan contekan,ujarnya.

Berikut foto-foto yang baru diungkap oleh Fadhli Zon saat detik-detik terakhir Kartosuwiryo saat di tiang eksuskusi.




(IMANEE).

Sumber:
- http://www.hidayatullah.com/read/24632/05/09/2012/kartosuwiryo-dinilai-pahlawan-indonesia-yang-telah-digembosi-sejarah.html
- http://moeflich.files.wordpress.com 

Kamis, 13 Maret 2014

Delisa Asli, Tokoh Utama Novel dan Film HSD

ATJEHPOST.COM -- Salah satu film paling populer dan menyentuh adalah Hafalan Sahalat Delisa. Film ini diadopsi dari novel best seller karya penulis muda Indonesia Tere Liye. Dalam film ini mengisahkan tentang Delisa, gadis cilik yang tinggal di Desa Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar.

Selama ini tokoh Delisa dalam film tersebut hanya dianggap kisah fiktif, tetapi sebenarnya Delisa merupakan sosok nyata korban tsunami Aceh. Namun, Delisa asli bukanlah berasal dari Lhok Nga sebagaimana yang digambarkan dalam film tersebut.

Dengan bantuan tongkat gadis itu berdiri di tengah panggung. Kedua bola matanya terlihat berair. Dari mulutnya cerita demi cerita tentang peristiwa tsunami delapan tahun silam mengalir. Sesekali ia terlihat berhenti bercerita. Kadang suaranya terdengar terputus-putus, terutama saat menyebut ibunya.

Gadis itu adalah Delisa Fitri Rahmadani, ia biasa dipanggil Delisa. Salah satu korban tsunami yang kakinya telah diamputasi. Gadis yang memakai baju putih dan rok berwarna coklat tersebut lahir di Ulee Lheue Banda Aceh, 15 Desember 1997 silam.

 
Ini dia Delisa asli, Si anak Periang korban keganasan tsunami yang kisahnya difilmkan di "Hafalan Shalat Delisa"

Di acara refleksi delapan tahun tsunami Aceh yang digelar di Museum Tsunami Aceh siang tadi, Delisa menjadi pusat perhatian. Banyak yang meminta tanda tangan padanya, ada juga yang minta foto bersama. Sebelumnya Delisa tampil di hadapan seluruh pengunjung untuk berbagi kisahnya hingga selamat saat tsunami.

Saat itu katanya ia masih berusia 8 tahun lebih 15 hari. Ia masih duduk di kelas 2 MIN Ulee Lheue Banda Aceh. Saat musibah tersebut ia kehilangan ibunya Salamah, dan juga ketiga saudara kandungnya. Ia juga kehilangan anggota tubuhnya, yaitu kaki sebelah kanannya yang harus diamputasi.

“Waktu itu kaki saya sudah membusuk. Telapak kaki sudah terkikis dan nampak tulangnya. Selama tiga hari setelah tsunami kaki saya hanya diberi betadine saja. Perihpun sangat luar biasa, melihat kondisi saya yang speerti itu, salah satu relawan mengatakan bahwa ada dokter dari Australia di Rumah Sakit Fakinah. Relawan itu juga bilang kamu harus terima apapun nanti hasilnya, saya pun siap dioperasi pada hari kelima," ujarnya di atas panggung.


Kini Delisa menjalani hari-harinya dengan bantuan tongkat dan kaki palsu. Ia tinggal bersama ayahnya Bakhtiar, dan seorang abangnya yang selamat. Ia kini sekolah di SMK 5 Telkom Banda Aceh dan masih kelas satu.

Delisa adalah remaja yang penuh semangat dan energik, saat masih SMP ia juga pernah mendapat juara umum. Gadis itu juga pandai memainkan alat musik keyboard.


"Saya berterimakasih kepada Allah yang mengambil kaki saya. Di luar sana masih banyak Delisa-delisa lain yang lebih dari saya."

Kelak Delisa ingin menjadi pemain musik dan pengarang buku. Ia juga ingin membuat komunitas untuk anak-anak cacat. (IMANEE).


Sabtu, 08 Maret 2014

ALIBI: Access To Library of Imani

Blog Alibi merupakan sebuah sarana untuk saling menyediakan dan berbagi bahan bacaan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Mulai dari Pendidikan, Teknologi, Sains, Sosial, Politik, Budaya, Seni, Gaya Hidup, Hobi, Disain dan Musik. Kehadiran blog ini didasarkan pada kecintaan terhadap minat baca yang sekarang mulai menurun di kalangan remaja dan anak muda. Sehingga harapan ke depannya dapat menumbuhkan kembali minat baca tersebut, dan Indonesia kembali berada pada posisi yang diperhitungkan dalam ilmu pengetahuan. Semoga ini dapat menjadi tempat untuk kita saling berbagi buku baca.

Salam cinta buku,

-Tim Kreatif-

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More